Sitegiant E-Commerce
Powered By Blogger

Monday 3 November 2014

Teori fungsionalisme oleh Auguste Comte..

The Father of Sociologies "AUGUSTE COMTE"

BAPAK SOSIOLOGI DUNIAAuguste Comte dikenal sebagai bapak pendiri aliran positivisme dalam ilmu-ilmu sosial. Auguste Comte lahir pada tanggal 19 Januari 1798 di Montpelir, Prancis. Tahun 1814 ia masuk sekolah politeknik di Paris. Di tempat ini Comte belajar ilmu-ilmu eksak. Selanjutnya untuk melengkapi pelajaran di politeknik, serta untuk memperoleh latar belakang ensiklopedia yang kuat, ia belajar biologi dan sejarah. Selama beberapa tahun Comte menjadi sekretaris seorang bangsawan Perancis, Heri de Saint Simon. Henri de Saint Simon sangat giat dalam bidang yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial yang timbul akibat industri yang berkembang pada waktu itu. Ia sangat berpengaruh terhadap pemikiran Comte mengenai masalah sosial.

Auguste Comte dikenal sebagai The Father of Sociology karena sumbangannya dalam memperkenalkan istilah sosiologi dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophy Positive. Beliau berpendapat bahwa sejarah manusia adalah mengikuti satu susunan yang mematuhi hukum tertentu. Evolusi masyarakat akan disertai dengan kemajuan yang mewujudkan perkembangan intelektual. Comte dikenal karena telah memperkenalkan hukum Law of Human Progress.

Dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophy Positive yang terdiri atasa enam jilid, ia mengemukakan pendapatnya tentang perkembangan pikiran manusia yan terdiri dari tiga tahap. Pertama, tahap teologis, yaitu pengetahuan manusia yang didasarkan pada kepercayaan akan adanya penguasa adikorati yang mengatur dan menggerakkan gejala-gejala alam. Kedua, tahap metafisis yaitu pengetahuan manusia mendasar pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip abstrak yang menggantikan kedudukan kuasa-kuasa adikodrati. Metafisika merupakan pengetahuan puncak masa ini. Ketiga, tahap positif, yaitu pengetahuan manusia berdasar atas fakta-fakta. Berdasar observasi dan dengan menggunakan rasionya manusia pada tahap positif ini dapat menentukan relasi-relasi persamaan dan atau urutan yang terdapat pada fakta-fakta. Pengetahuan positif adalah pengetahuan yang tertinggi kebenarannya yang dicapai oleh manusia.

Pada akhir hidupnya Comte berusaha untuk membangun agama baru diatas dasar filsafaat positifnya dengan semboyan : cinta sebagai prinsip, teratur sebagai basis, kemajuan sebagai tujuan. Gagasan agama baru itu dituliskan Comte dalam bukunya : Politique Positive ou Traite de Sociologie, Instituant la Religion de l’humanite. Auguste Comte meninggal dunia pada tanggal 5 September 1857.

ANALISA TERHADAP TERHADAP PARAGRAF-PARAGRAF YANG TERDAPAT DALAM KARANGAN DESKRIPSI BERJUDUL “Auguste Comte, Bapak Sosiologi”
Secara keseluruhan, karangan tersebut adalah karangan deskripsi, sebab:
1.Memenuhi karakteristik karangan deskripsi, yaitu mampu membawa pembaca untuk memahami dan menghayati isi wacana sesuai dengan apa yang diungkapkan penulis. Pembaca dibawa oleh penulis untuk mengenali sosok Auguste Comte dengan segenap perjalanan hidupnya.
2.Mengikuti salah satu pola pendekatan deskripsi yaitu pendekata ekspositoris, yaitu pendekatan yang mengusahakan agar deskripsi yang dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Karangan diatas berisikan daftar detail tentan Auguste Comte secara lengkap.
3.Merupakan salah satu jenis/macam deskripsi yaitu deskripsi orang dan deskripsi gagsan tokoh yang sedang dibahas.er of Socilogies.

        Secara umumya Aguste Comte telah mengasaskan teori fungsionalis ini tetapi teori ini lebih digunakan oleh Herbert Spencer. 


         Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan masyarakat secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen konstituennya; terutama norma, adat, tradisi dan institusi. Sebuah analogi umum yang dipopulerkan Herbert Spencer menampilkan bagian-bagian masyarakat ini sebagai "organ" yang bekerja demi berfungsinya seluruh "badan" secara wajar. Dalam arti paling mendasar, istilah ini menekankan "upaya untuk menghubungkan, sebisa mungkin, dengan setiap fitur, adat, atau praktik, dampaknya terhadap berfungsinya suatu sistem yang stabil dan kohesif." Bagi Talcott Parsons, "fungsionalisme struktural" mendeskripsikan suatu tahap tertentu dalam pengembangan metodologis ilmu sosial, bukan sebuah mazhab pemikiran.

Fungsionalisme adalah sebuah studi tentang operasi mental, mempelajari fungsi-fungsi kesadaran dalam menjembatani antara kebutuhan manusia dan lingkungannya. Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran and perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Dalam salah satu bentuknya, fungsionalisme yang diterangkan oleh David Kaplan dan Robert A. Manners dalam Teori Budaya, adalah penekanan dominan dalam studi antropologi khususnya penelitian etnografis, selama beberapa dasawarsa silam. Dalam fungsionalisme ada kaidah yang bersifat mendasar bagi suatu antropologi yang berorientasi pada teori, yakni diktum metodologis bahwa kita harus mengeksplorasi sistem sistemik budaya. Artinya, kita harus mengetahui bagaimana perkaitan antara institusi-institusi atau struktur-struktur suatu masyarakat sehingga membentuk suatu sistem yang bulat. Kemungkinan lain ialah memandang budaya sebagai sehimpun ciri yang berdiri sendiri, khas dan tanpa kaitan, yang muncul disana-sini karena kebetulan historis (Kaplan & Manners, 2002).
Dalam tafsir fungsionalis, fungsionalisme adalah metodologi untuk mengeksplorasi saling ketergantungan. Di samping itu para fungsionalis juga menyatakan bahwa fungsionalisme merupakan teori tentang proses kultural.
Fungsionalisme sebagai perspektif teoretik dalam antropologi bertumpu pada analogi dengan organisme. Artinya, ia membawa kita memikirkan sistem sosial-budaya sebagai semacam organisme, yang bagian-bagiannya tidak hanya saling berhubungan melainkan juga memberikan andil bagi pemeliharaan, stabilitas, dan kelestarian hidup organisme itu. dengan demikian dasar semua penjelasan fungsional ialah asumsi (terbuka atau tersirat) bahwa semua sistem budaya memiliki syarat-syarat fungsional tertentu untuk memungkinkan eksistensinya. Jadi, sistem budaya memiliki kebutuhan yang semuanya harus dipenuhi agar sistem itu dapat hidup.
Aliran fungsionalisme menganggap bahwa untuk melakukan sebuah tindakan atau lakuan diperlukan sebuah prosedur berpikir, cukup kompleks, dan jangka panjang. Terhadap apa-apa yang akan dilakukan tersebut, sudah memiliki kerangka berpikir. Aliran ini sangat melihat adanya faktor internal dan eksternal atas diri orangnya. Pendapat-pandapat tersebut sudah sejalan dengan pendapat para tokoh.
Nama lengkap Auguste Comte adalah Isidore Auguste Marie Francois Xavier. Beliau adalah filsuf dan ilmuwan sosial terkemuka yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu kemasyarakatan atau sosiologi. Comte lahir di kota Montpellier di Perancis selatan dari keluarga kelas menengah konservatif. Comte menerima didikan ilmiah yang baik di Ecole Polythecnique di Paris, sebuah pusat pendidikan berhaluan liberal.

Comte mencetuskan suatu  sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru, yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa sesungguhnya analisis untuk membedakan "statika" dan "dinamika" sosial , serta analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didasarkan pada konsensus. Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini.

Auguste Comte dengan bukunya "Course de Philosophie Positive" menerangkan bahwa pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah.

Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama kali memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).
- See more at: http://gudang-biografi.blogspot.com/2010/03/biografi-auguste-comte-1798-1857-bapak.html#sthash.R4QTU6rk.dpuf
Nama lengkap Auguste Comte adalah Isidore Auguste Marie Francois Xavier. Beliau adalah filsuf dan ilmuwan sosial terkemuka yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu kemasyarakatan atau sosiologi. Comte lahir di kota Montpellier di Perancis selatan dari keluarga kelas menengah konservatif. Comte menerima didikan ilmiah yang baik di Ecole Polythecnique di Paris, sebuah pusat pendidikan berhaluan liberal.

Comte mencetuskan suatu  sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru, yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa sesungguhnya analisis untuk membedakan "statika" dan "dinamika" sosial , serta analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didasarkan pada konsensus. Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini.

Auguste Comte dengan bukunya "Course de Philosophie Positive" menerangkan bahwa pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah.

Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama kali memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).
- See more at: http://gudang-biografi.blogspot.com/2010/03/biografi-auguste-comte-1798-1857-bapak.html#sthash.R4QTU6rk.dpuf

No comments:

Post a Comment