Biodata
Nama: Karl Heinrich Marx
Tarikh lahir: 5 May 1818
Tarikh kematian: 14 March 1883
Walaupun Marx menangani banyak isu sepanjang kerjayanya sebagai pemberita
dan ahli falsafah, dia paling dikenali kerana analisa sejarahnya dari
segi pertelingkahan golongan kelas, diringkaskan dalam dakwaannya
bahawa, "Kepentingan kapitalis dan pekerja bergaji bersetentangan sesama sendiri."[1] Tulisannya membentuk asas kepada pergerakan komunis dan sosialis.Teori
perubahan social dan budaya Karl Marx yang merumuskan bahwa perubahan
social dan budaya sebagai produk dari sebuah produksi (materialism),
sedangkan Max weber lebih pada system gagasan, system pengetahuan,
system kepercayaan yang justru menjadi sebab perubahan. Jika
dua pandangan itu digunakan sebagai asas dalam pengembangan program
Pendidikan Nonformal, akan memberikan dampak untung dan rugi, secara
literature hal tersebut disebabkan oleh:
Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa
hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama
mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari
berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah
tentang pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat
pembuka dari Manifesto Komunis.
Menurut
Douglas (1973), mikrososiologi mempelajari situasi sedangkan
makrososiologi mempelajari struktur. George C. Homans yang mempelajari
mikrososiologi mengaitkan struktur dengan perilaku sosial elementer
dalam hubungan sosial sehari-hari, sedangkan Gerhard Lenski lebih
menekankan pada struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan
jangka panjang yang menandai sejarah. Talcott Parsons yang bekerja pada
ranah makrososiologi menilai struktur sebagai kesalingterkaitan antar
manusia dalam suatu sistem sosial. Coleman melihat struktur sebagai pola
hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia atau masyarakat.
Kornblum (1988) menyatakan struktur merupakan pola perilaku berulang
yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam
masyarakat.
Mengacu pada pengertian struktur sosial menurut Kornblum yang
menekankan pada pola perilaku yang berulang, maka konsep dasar dalam
pembahasan struktur adalah adanya perilaku individu atau kelompok.
Perilaku sendiri merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya
yang didalamnya terdapat proses komunikasi idea dan negosiasi.
Pembahasan mengenai struktur sosial oleh Ralph Linton dikenal adanya
dua konsep yaitu status dan peran. Status merupakan suatu kumpulan hak
dan kewajiban, sedangkan peran adalah aspek dinamis dari sebuah status.
Menurut Linton (1967), seseorang menjalankan peran ketika ia menjalankan
hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Tipologi lain yang
dikenalkan oleh Linton adalah pembagian status menjadi status yang
diperoleh (ascribed status) dan status yang diraih (achieved status).
Status yang diperoleh adalah status yang diberikan kepada individu
tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar individu yang dibawa
sejak lahir. Sedangkan status yang diraih didefinisikan sebagai status
yang memerlukan kualitas tertentu. Status seperti ini tidak diberikan
pada individu sejak ia lahir, melainkan harus diraih melalui persaingan
atau usaha pribadi.
Social
inequality merupakan konsep dasar yang menyusun pembagian suatu
struktur sosial menjadi beberapa bagian atau lapisan yang saling
berkait. Konsep ini memberikan gambaran bahwa dalam suatu struktur
sosial ada ketidaksamaan posisi sosial antar individu di dalamnya.
Terdapat tiga dimensi dimana suatu masyarakat terbagi dalam suatu
susunan atau stratifikasi, yaitu kelas, status dan kekuasaan. Konsep
kelas, status dan kekuasaan merupakan pandangan yang disampaikan oleh
Max Weber (Beteille, 1970).
Kelas
dalam pandangan Weber merupakan sekelompok orang yang menempati
kedudukan yang sama dalam proses produksi, distribusi maupun
perdagangan. Pandangan Weber melengkapi pandangan Marx yang menyatakan
kelas hanya didasarkan pada penguasaan modal, namun juga meliputi
kesempatan dalam meraih keuntungan dalam pasar komoditas dan tenaga
kerja. Keduanya menyatakan kelas sebagai kedudukan seseorang dalam
hierarkhi ekonomi. Sedangkan status oleh Weber lebih ditekankan pada
gaya hidup atau pola konsumsi. Namun demikian status juga dipengaruhi
oleh banyak faktor, seperti ras, usia dan agama (Beteille, 1970).
No comments:
Post a Comment